Engkau yang masih dijajah masa lalu
Sampai kapan kau akan terus begitu
Termenung di kolong langit mendung
Menangis di bawah hujan gerimis
Janganlah terpaku pada satu insan
Aku tahu kau rupawan
Diluar sana banyak lelaki tampan
Menanti dirimu yang tak lekas melaju
Tak sabar untuk memilikimu
Beranjaklah dari tempatmu yang sekarang
Lihatlah alam luas yang terbentang
Tak ada guna sesali apa yang sudah terjadi
Pasti rencana baik dari Illahi
Friday, December 7, 2012
Monday, December 3, 2012
Repetisi Tragedi
gue merasa nggak asing akan peristiwa ini. dalam hati "kayak pernah
ngerasa begini, tapi sama siapa ya?" hati pun bertanya yang entah
ditunjukkan kepada siapa. Google? Kerang Ajaib? tak ada guna bertanya
kepada mereka. setelah gue bengong di siang bolong, gue tau
ini pernah terjadi 2 kali sebelumnya. yang pertama, awal gue kenal dia,
dia udah punya pacar dan dalam keadaan yang tidak harmonis. dia pun
berkeluh kesah tentang ketidaknyamanannya dengan sang kekasih. lalu gue nyaranin "move on lah,
cari cowo yang lain aja" dan......BOOM!!! 2 bulan kemudian gue jadian sama dia.
kasus yang kedua. dia ngegalauin mantannya yg udah punya gebetan. padahal dia yang mutusin. gue juga heran. pada saat itulah gue jadi tempat pembuangan perasaan yang tertahan. and like the first one, gue bilang "cari cowo lain aja buat pelarian perasaan lu" prosesnya agak lama sih, soalnya gue juga punya pacar. tapi ujung-ujungnya sama, sekitar 6 bulan berlalu kita resmi sebagai sepasang kekasih.
nah the problem adalah sekarang "lagi dan lagi" gue jadi lahan curhat bagi gadis yang baru mengalami kegagalan cinta. ini cinta pertamanya, dan pastinya susah banget buat dilupain. and i did it again "cari cowo lain aja untuk mengalihkan kegalauan lu itu" gue keceplosan ngomong begitu. tak ada niat untuk mengulang dua kejadian terdahulu.
gue baru menyadari rangkaian peristiwa diatas setelah melalui perenungan panjang. setiap kali pacaran selalu berhulu dari "mantra" tersebut. berawal dari curhat colongan eh malah hati yang kecolongan. akankah ini menjadi siklus hidup gue di kemudian hari ? entah kebetulan atau rencana Tuhan. yang jelas ini kenyataan.
kasus yang kedua. dia ngegalauin mantannya yg udah punya gebetan. padahal dia yang mutusin. gue juga heran. pada saat itulah gue jadi tempat pembuangan perasaan yang tertahan. and like the first one, gue bilang "cari cowo lain aja buat pelarian perasaan lu" prosesnya agak lama sih, soalnya gue juga punya pacar. tapi ujung-ujungnya sama, sekitar 6 bulan berlalu kita resmi sebagai sepasang kekasih.
nah the problem adalah sekarang "lagi dan lagi" gue jadi lahan curhat bagi gadis yang baru mengalami kegagalan cinta. ini cinta pertamanya, dan pastinya susah banget buat dilupain. and i did it again "cari cowo lain aja untuk mengalihkan kegalauan lu itu" gue keceplosan ngomong begitu. tak ada niat untuk mengulang dua kejadian terdahulu.
gue baru menyadari rangkaian peristiwa diatas setelah melalui perenungan panjang. setiap kali pacaran selalu berhulu dari "mantra" tersebut. berawal dari curhat colongan eh malah hati yang kecolongan. akankah ini menjadi siklus hidup gue di kemudian hari ? entah kebetulan atau rencana Tuhan. yang jelas ini kenyataan.
Saturday, November 24, 2012
Dingin Menyiksa Kelamin
-->
Dalam
perjalanan menuju tempat persinggahan sementara yang kusebut rumah. Kuarungi
sisa-sisa penghabisan malam ini bersama motorku. Hujan menghujam dada, dingin
menusuk jiwa. Kondisi jalanan yang
hambar, ditemani suara knalpot yang tak terlalu sangar.
Kelamin merapat tangki bensin. Berharap mendapat kehangatan. Justru mendapat getaran. Getaran yang membuat pilu. Menahan rasa pipis membuatnya bertambah. Malam ini sungguh dingin. Dingin menyiksa kelamin
Subscribe to:
Posts (Atom)